Plis deh HTI

ALLAHU AKBAR…NKRI HARGA MATI…!!!

Akhi, itu teriakan teman saya yang barusan nonton berita di televisi, ia sangat relijius tapi toleran dong, dan ia sangat berusaha mengenali dirinya dengan baik, dan ane pun sangat suka belajar darinya, ia bukan politikus yang jaim, dan juga bukan pengusaha besar yang suka menjilat, dan yang pasti ia bukan orang yang haus kekuasaan, ia hanyalah orang yang selalu menganalisa fenomena yang terjadi dan ane sering dengar sering beristigfar padahal kejadian-kejadian dilihatnya itu hanya lewat berita. Dan ane kadang ikut sedih, saat ia menangis sejadi-jadinya melihat saudara-saudaranya di Palestina masih berjuang. Teman ane ini tidak mau ikut-ikutan demo ataupun membawa-bawa bendera Palestina, ia hanya bercita-cita ingin ke Palestina suatu kelak dan berbuat banyak perbuatan yang direstui oleh Agama, dan tentu saja orang seperti dia sudah siap berkorban, bahkan korban nyawanya, dan sudah pasti ini yang dinamakan dengan Jihad. Beda jauh sih dengan orang-orang yang berteriak-teriak Jihad di negerinya sendiri, sudah sumbu makin pendek, ngotot lagi. Bagusnya sih dicariin di planet lain yang bernama bumi datar untuk tinggal di sana saja, sehingga biarlah di planet bumi datar sana mereka senang-senang, dan menemukan konsep yang selama ini didambakannya.

Jadi, sudahlah kawan, negara kita ini sudah banyak sekali pekerjaan yang menumpuk dan harus segera dibenahi. Lihat saja berita kaburnya para narapida di Riau, jangan bilang ini gara-gara karena Negara tidak menegakkan khilafah, tapi ini bisa saja karena ormas-ormas yang mengaku sangat relijius tidak mampu membimbing umat menjadi berakhlak seperti akhlak yang dicontoh nabi dan para sahabat-sahabatnya yang setia dan tulus. Tapi ormas-ormas sok relijius ini sibuk menghitung anggaran untuk kegiatan-kegiatan teriak-teriak jargon-jargon yang sebenarnya tak perlu diteriakkan, tapi dimaknai dengan baik lalu diaplikasikan di lingkungan masyarakat.

Teriak-teriak itu bukan saja membuat suara antum makin serak dan seperti akan putus urat leher, juga akan membuat cemburu suara mesin-mesin motor, soalnya takut suara mesin-mesin kendaraan motor itu kalah pamor atau takut kalah fals.

Jika memang Allahu Akbar yang pernah antum teriakkan itu di jalanan-jalanan ibu kota adalah pengakuan bahwa Allah itu Maha Besar, maka pahamilah bahwa meski teriakan antum terus bergema toh tidak menjadikan Indonesia simsalabim semua barang-barang pokok bisa gratis, jalanan tidak macet, tidak perlu beli rumah sudah tersedia, tidak lagi banjir di Jakarta, dan o ya…menikah jadi mudah dan bisa poligami seru…ops..

Apa yang antum tawarkan jangan sampai hanya menjadi utopia, dan coba selami dengan seksama, apakah itu tidak utopia dan sudah sejauh mana konsep yang antum tawarkan?, apakah sudah pernah diterapkan di negara lain?, atau apakah sudah mendirikan negara dengan ideologi yang antum teriakan itu sudah sukses? Atau jangan-jangan Indonesia ingin dijadikan percobaan?, please deh.. jangan main-main dengan ideologi, PANCASILA SUDAH SANGAT SAKTI loh.

Ataukah dalih yang antum katakan bahwa ini bukan mendirikan negara tapi membentuk ideologi untuk membangun umat… ciahh.. gimana sih ideologi yang membangun umat itu?, apakah pancasila belum cukup?, apakah pancasila masih simpang siur sehingga antum merasa perlu mendirikan ideologi tandingan? Ataukah apa yang antum tawarkan sudah mendapatkan stempel dari langit khusus untuk antum sehingga merasa perlu menerapkannya di bumi Indonesia?, jangan-jangan mau jadi nabi swasta ya?, wadoh… parah ini Cing.

Please deh…jangan bermimpi, karena mimpi basah sudah lewat masanya, ini Indonesia dengan berbagai perbedaan dan telah melewati begitu banyak masa-masa krisis dan masa-masa dimana saat agama digunakan untuk pilkadal. Perlu usaha kreatif untuk membangun manusia Indonesia yang handal, toleran, dan bermoral serta berakhlak yang baik. Jika antum yakin dengan konsep yang antum tawarkan, adakah sosok atau contoh yang saat ini bisa antum andalkan sehingga menjadi teladan dan kami pun geleng-geleng kepala dan angkat jempol sampai-sampai jempol kaki pun tidak cukup?. Kalau belum ada…mari sama-sama membangun manusia Indonesia dengan mengedepankan sikap toleransi dan bijak. Menghargai perbedaan, dan yang terpenting tidak memaksakan kehendak atau keyakinan, utamakan pendidikan berbasis Qur’an dengan tepat yang disalurkan menjadi butir-butir Pancasila, dan kesemua itu bisa antum kolaborasikan dengan kajian tasawuf dan irfan. O iya..tapi yahh.. dengar-dengar antum anti belajar tasawuf dan irfan?. Nah ini repotnya.

Dan tahukah kenapa ormas yang antum banggakan itu mendapat banyak kencaman dan kini akan atau sudah diwacanakan akan dibubarkan?, bolehlah antum bela diri, karena sepanjang sejarah negeri ini jarang atau bahkan tidak ada para koruptor itu mengakui kesalahannya, atau teman sewaktu kecil yang sering mencuri mangga selalu berkelik dan tidak mengakui bahwa ia mencuri mangga di tengah malam, ia yakin kalau tengah malam itu tidak ada yang melihatnya saat melempar mangga, tapi ia lupa kalau ada Nenek Imah yang suka mengintip.

Jangan marah dulu, ane tidak menuduh antum koruptor atau pencuri, cuman ane ingin tahu aja dan penasaran data-data apa sih yang sudah dimiliki oleh pihak berwajib sehingga ormas antum ini disebut bermasalah dibeberapa kegiatannya (http://www.beritasatu.com/hukum/429533-polri-beri-data-kegiatan-hti-yang-bertentangan-dengan-pancasila-ke-kejaksaan.html). Apakah antum punya data-data yang terbalik?, maksudnya apakah kapsul khilafah ini bisa menyembuhkan penyakit intoleransi yang begitu masif di negeri ini?, bagaimana sih antum memaknai perdamaian itu?, apakah harus teriak-teriak di jalanan? Ataukah antum bisa lebih baik bekerja di bumi Indonesia ini sehingga bisa memastikan semua rakyat Indonesia tidak kelaparan dan semua mendapatkan pekerjaan serta yang TERPENTING adalah semua rakyat Indonesia sumbunya panjang alias tercerahkan?,

Atau dengan kata lain, ideologi yang antum pahami itu sudah sangat final?, kalau sudah final, bagaimana sih prosesnya sehingga kemakmuran, keadilan, kebenaran dan segala kebaikan bisa tegak dengan banyaknya manusia di negeri ini?, cukupkah dengan hanya bermodalkan ormas yang antum kagumi itu?, padahal untuk membuat ormas kan butuh dana yang tidak sedikit, belum lagi saat demo butuh uang rupiah yang kalian anggap taghut untuk sewa mobil dan speaker agar teriakan antum bergema seperti rockers..yeahh?, yahh… ternyata pendiri ormas juga manusia… rockers mah lewat sudah.

Akhi, Bisa dipahami arti tercerahkan?, kalau belum, begini pemaparan teman ane…

Tercerahkan itu tidak menggunakan simbol-simbol agama dengan tindakan yang malah bertentangan dengan semangat keagamaan, tercerahkan itu adalah mengapresiasi perbedaan yang ada di negeri ini, sehingga tidak ngotot mengkafirkan atau pun mensesatkan orang yang berbeda. Tercerahkan itu adalah membantu pemerintah membangun negeri ini, jika ada korupsi maka bantu dengan memberikan masukan atau solusi bukan menghardik pemerintah yang sedang bekerja, atau malah teriak-teriak yang membuat jalanan menjadi macet, pokoknya tercerahkan itu bukan masalah banyaknya massa yang dikumpulkan, tapi banyak orang yang paham akan tugasnya masing-masing sebagai warga negara, sehingga Islam sebagai rahmatan lil alamin begitu nyata. Dan pastinya tercerahkan itu, kata teman ane, adalah sumbunya makin panjang dan bisa disulam begitu indah…, entah apa maksudnya sih.

Dan tentu saja kalau sudah begitu tercerahkan, orang-orang yang melakukan perbaikan di negeri ini adalah kelompok antum, dan banyak yang bangga loh, tapi yahhh.. yang kita saksikan….ormas antum seperti biduan yang pentas di kampung namun sudah larut malam sehingga bukan menghibur malah mengganggu masyarakat. Kami rakyat biasa-biasa saja hanya ingin anak-anak kami beragama tanpa mengganggu agama dan keyakinan orang lain, kata tetangga ane.. enjoy your faith..baby..

Akhi, Terus terang sih, ane juga sangat mendukung HTI, Hizbut Tahlil Indonesia…:-) Jadi mari Tahlilan… karena semua yang hidup akan mati, semua di bumi ini akan punah, dengan Tahlil semoga kehidupan di sana lebih baik, karena dunia ini sebenarnya adalah penjara bagi orang-orang mukmin, itulah kenapa orang-orang jujur banyak yang didzolimi dengan atas nama agama di dunia ini.

Sumber: Seword

0 Response to "Plis deh HTI"

Posting Komentar