Mubahalah, Pemuja Maheer alis Soni harus baca ini

MUBAHALAH

Ada seorang penceramah, mulutnya kotor. Saya melihat lebih banyak racun ketimbang madu yang keluar dari mulutnya yang menyemburkan bisa dalam panggung-panggung yang dikemas sebagai ceramah agama. Dia bukan gus atau ahli agama. Modalnya adalah nyali konyol mempertontonkan ketololan. Saking tidak mutunya, namanya tidak cukup pantas untuk saya sebutkan secara terbuka. Dia telah ditetapkan menjadi tersangka karena ujaran kebencian kepada NU. Dia kemudian nantang mubahalah, sumpah kutukan. Kalau dia yang salah, dia rela dikutuk tujuh turunan.

Tak kandani yo Lee, ini kata kiai saya. Mubahalah itu, kalau yang melakukan 'orang receh, itu gak akan digubris sama Allah. Kalau Nabi atau Wali, itu baru bahaya. Suatu ketika Nabi Ibrahim korban hewan banyak sekali. Umat kagum dan memuji. Nabi Ibrahim lantas berseloroh, 'jangankan unta, kalau Allah perintahkan saya nyembelih anak, akan saya kerjakan.' Ucapan ini dicatat. Karena yang ngucap 'wong gede', Allah akan buktikan. Ibrahim semula ragu: beneran tho ini? Saya kan cuma seloroh. Kok jadi beneran? Kira-kira begitu. Tapi karena yang nyeloroh 'wong gede' akhirnya kejadian. Dibuktikan. Padahal, Allah tidak mau anak Nabi Ibrahim disembelih betulan. Cuma ngetes tuah omongan.

Kalau yang ngucap Wakijan: aku, sampeyan, de'e, gak ada tuahnya. Gak akan kejadian, gak ada pembuktian, gak direken. Cuma dianggap ocehan anak kecil atau politisi yang ngomong akan terjun dari Monas, potong kuping, atau jalan kaki dari Jogja ke Jakarta. Apa itu kejadian? Tuhan tahu kita ini recehan...

0 Response to "Mubahalah, Pemuja Maheer alis Soni harus baca ini "

Posting Komentar